Selasa, 25 Maret 2014

LANGKAH KU DI GUNUNG MERBABU

      Gunung Merbabu terletak di wilayah Magelang dan Boyolali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung merbabu merupakan salah satu gunung paling indah di Indonesia. Pemandangan yang sangat indah  mengobati rasa lelah dan letih. Jalur pendakian gunung Merbabu yang paling tua adalah jalur Thekelan. Setelah itu muncul jalur jalur pendakian lain seperti jalur selo, jalur wekas dan jalur chuntel.


Gunung Merbabu memiliki 2 puncak tertinggi yaitu puncak Syarif dengan ketinggian 3.119 mdpl dan puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 mdpl.

       Pendakian pertamaku yang paling tinggi yaitu di gunung Merbabu masih di bilang pemula sebagai pendaki gunung. Namun suatu kehormatan bagi saya Allah masih memberikan izin kepadaku dan teman-teman untuk menikmati sudut lain ciptaan Allah dari sisi yang tentunya sangat istimewa dan penuh perjuangan.

       Dengan penuh keyakinan dan tekat,jam 14.00 hari kamis tanggal 30 Mei  2013 menjadi langkah awal perjalananku menuju  Kec. Pakis  Kab.Magelang.

       Kami sesampai di magelang jam 15.00 dalam keadaan kehujanan, kami istirahat dan sholat ashar di salah satu masjid yang berada disana sambil menunggu hujan reda. Tersirat dalam benak “bagaimana kalau hujan tak reda” bagaimana dengan perdana pendakianku.

       Kami menunggu hujan reda hingga maghribh serta menunggu 3 personil dari kelompok kami,  sebelumnya kami cuma berdua yaitu aku sendiri dan Dwi ari wahyuni. Perjalanan dari Jogjakarta dalam keadaan kehujanan sudah  mengurangi energi dalam tubuh kami. Setelah 3 personil yang kami tunggu tiba pada jam 18.30 kami memutuskan lanjut perjalanan menuju  pendakian jalur wekas yang bascampnya berada disalah satu dusun di Kec. Pakis Kab.Magelang.Kami sampai di sana sekitar pukul 21.00 WIB. Bascamp kami berda di salah satu rumah penduduk, sebelum istirahat kami packing barang-barang yang benar-benar perlu di bawa.

       Pukul 05.00 kami bangun sholat subuh dan segera mempersiapkan pendakian kami.  07.00 Jum’at  31 Mei 2013 Senyum ku menyapa Merbabu dalam keadaan fisik yang kurang baik namun keyakinan dan semangatku lah yang membangkitkanku.


Pripare pendakian
    
     
     Tak lupa membaca doa ku berharap yang terbaik untu kami keselamatan dalam pendakian kami dan kesuksesan,  ku awali langkahku dengan penuh tekat dengan  Carier 60 L yang sudah melekat di punggungku. Ku nikmati sapaan embun pagi serta suburnya ladang penduduk yang di tumbuhi sayuran khas pegunungan seperti kol, wortel, brokoli dan tembakau. Jalur awal yang kita lalui belum begitu menanjak. Selepas melewati ladang penduduk kami menuju Pos 1 yang di penuhi pohon pinus serta trobosan sinar matahari di sela sela dedaunan pinus  tersebut namapak indah.

       Lelah sudah mulai terasa di saat perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 seringkali ku meminta istirahat sejenak untuk melepas lelah, setelah melanjutkan pendakian kembali di tengah perjalanan aku berhenti melihat tanaman yang begitu famliar di mataku dan ternyata itu pohon bunga cantigi yang  sebelumnya bunga tersebut  sudah pernah aku lihat di foto. Sedikit kecewa karena aku rasa aku belum bisa melihat bunga cantigi secara langsung. Namun setelah sesamapai di Pos 2 pukul 12.00 Cantigi dan Edelweiss menyapaku. Warna Merah dan Putih menjadi semangat baruku tak terlukiskan keindahan yang aku lihat. Kamipun ISHOMA di pos 2.

       Pos 2 sangat luas sehingga dapat digunakan untuk mendirikan banyak tenda. Di pos 2 juga terdapat mata air yang berasal dari sebuah pipa penyalur air yang bocor. Jam 14.00 kami melanjutkan pendakian kami menuju pos 3. Treck yang mulai terjal dan kadar oksigen yang mulai  menipis membuat nafasku semakin terengah-engah, membuat aku semakin sering beristirahat alhamdulillah tabung oksigen yang berukuran kecil tak lupa aku bawa, di saat istirahat selain minum akupun memompa oksigen ke saluran pernafasanku . Namun semakin tinggi kami mendaki semakin indah pula pemandangan yang aku lihat.




Perjalanan pos 2 menuju pos 3
   
       Jam 15.00 kami sampai di pos 3, Subhanallah ternyata aku sudah berada di atas awan aku sangat menikmati pemandangan yang telah di sediakan oleh Allah pada sore hari itu dan cuaca yang sangat bersahabat membuatku makin bersyukur. Setelah melawati perjalanan yang  sangat terjal dan penuh perjuangan kami mengahiri hari Jumat tanggal 31 Mei di Pos 3. Kami bergegas mendirikan tenda yg dikelilingi edelweiss yang biasa di sebut bunga abadi tak lupa kami membuat api sebagai penghangat tubuh kami yang mulai menggigil, setelah itu menikmati kembali golden sunset yang sangat cantik di kelilingi awan-awan tebal.




  Pendirian Tenda dan pembutan api





Keindahan Golden Sunset
     

       Kami ngecamp di pos 3 sebelum melanjutkan pendakian kami ke puncak merbabu.
Pukul  03.30 kami bergegas bangun  ditemani suhu yang makin dingin bintang yang masih berkelip kelip serta bulan yang masih memberikan cahaya sedikit terang. Mulailah langkah pendakianku menuju puncak, kami banyak berjumpa rombongan pendaki-pendaki lain mereka sangat friendly yang membuat aku tidak sungkan untuk menyapanya. Rupanya perjalanan menuju puncak sangat terjala dan men gerikan, banyak bukit-bukit yang harus kami lewati untuk sesampainya puncak.

Setelah samapai di puncak, Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu dengan puncaknya yang memanjang.

kenangan di puncak kenteng songo


Terimakasih buat Mas Qomar, Mas Avif, Mas Ozy serta Ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar