Gunung Merbabu terletak di wilayah Magelang dan Boyolali
dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung merbabu merupakan salah satu gunung paling
indah di Indonesia. Pemandangan yang sangat indah mengobati rasa lelah dan letih. Jalur
pendakian gunung Merbabu yang paling tua adalah jalur Thekelan. Setelah itu
muncul jalur jalur pendakian lain seperti jalur selo, jalur wekas dan jalur
chuntel.
Gunung Merbabu memiliki 2 puncak tertinggi yaitu puncak
Syarif dengan ketinggian 3.119 mdpl dan puncak Kenteng Songo dengan ketinggian
3.142 mdpl.
Pendakian
pertamaku yang paling tinggi yaitu di gunung Merbabu masih di bilang pemula
sebagai pendaki gunung. Namun suatu kehormatan bagi saya Allah masih memberikan
izin kepadaku dan teman-teman untuk menikmati sudut lain ciptaan Allah dari
sisi yang tentunya sangat istimewa dan penuh perjuangan.
Dengan penuh
keyakinan dan tekat,jam 14.00 hari kamis tanggal 30 Mei 2013 menjadi langkah awal perjalananku
menuju Kec. Pakis Kab.Magelang.
Kami sesampai
di magelang jam 15.00 dalam keadaan kehujanan, kami istirahat dan sholat ashar
di salah satu masjid yang berada disana sambil menunggu hujan reda. Tersirat
dalam benak “bagaimana kalau hujan tak reda” bagaimana dengan perdana
pendakianku.
Kami menunggu
hujan reda hingga maghribh serta menunggu 3 personil dari kelompok kami, sebelumnya kami cuma berdua yaitu aku sendiri
dan Dwi ari wahyuni. Perjalanan dari Jogjakarta dalam keadaan kehujanan
sudah mengurangi energi dalam tubuh
kami. Setelah 3 personil yang kami tunggu tiba pada jam 18.30 kami memutuskan
lanjut perjalanan menuju pendakian jalur
wekas yang bascampnya berada disalah satu dusun di Kec. Pakis Kab.Magelang.Kami
sampai di sana sekitar pukul 21.00 WIB. Bascamp kami berda di salah satu rumah
penduduk, sebelum istirahat kami packing barang-barang yang benar-benar perlu
di bawa.
Pukul 05.00
kami bangun sholat subuh dan segera mempersiapkan pendakian kami. 07.00 Jum’at
31 Mei 2013 Senyum ku menyapa Merbabu dalam keadaan fisik yang kurang
baik namun keyakinan dan semangatku lah yang membangkitkanku.
Tak lupa membaca
doa ku berharap yang terbaik untu kami keselamatan dalam pendakian kami dan
kesuksesan, ku awali langkahku dengan
penuh tekat dengan Carier 60 L yang
sudah melekat di punggungku. Ku nikmati sapaan embun pagi serta suburnya ladang
penduduk yang di tumbuhi sayuran khas pegunungan seperti kol, wortel, brokoli
dan tembakau. Jalur awal yang kita lalui belum begitu menanjak. Selepas
melewati ladang penduduk kami menuju Pos 1 yang di penuhi pohon pinus serta
trobosan sinar matahari di sela sela dedaunan pinus tersebut namapak indah.
Lelah sudah
mulai terasa di saat perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 seringkali ku meminta
istirahat sejenak untuk melepas lelah, setelah melanjutkan pendakian kembali di
tengah perjalanan aku berhenti melihat tanaman yang begitu famliar di mataku
dan ternyata itu pohon bunga cantigi yang
sebelumnya bunga tersebut sudah
pernah aku lihat di foto. Sedikit kecewa karena aku rasa aku belum bisa melihat
bunga cantigi secara langsung. Namun setelah sesamapai di Pos 2 pukul 12.00
Cantigi dan Edelweiss menyapaku. Warna Merah dan Putih menjadi semangat baruku
tak terlukiskan keindahan yang aku lihat. Kamipun ISHOMA di pos 2.
Pos 2 sangat
luas sehingga dapat digunakan untuk mendirikan banyak tenda. Di pos 2 juga
terdapat mata air yang berasal dari sebuah pipa penyalur air yang bocor. Jam
14.00 kami melanjutkan pendakian kami menuju pos 3. Treck yang mulai terjal dan
kadar oksigen yang mulai menipis membuat
nafasku semakin terengah-engah, membuat aku semakin sering beristirahat
alhamdulillah tabung oksigen yang berukuran kecil tak lupa aku bawa, di saat
istirahat selain minum akupun memompa oksigen ke saluran pernafasanku . Namun
semakin tinggi kami mendaki semakin indah pula pemandangan yang aku lihat.
Jam 15.00 kami
sampai di pos 3, Subhanallah ternyata aku sudah berada di atas awan aku sangat
menikmati pemandangan yang telah di sediakan oleh Allah pada sore hari itu dan
cuaca yang sangat bersahabat membuatku makin bersyukur. Setelah melawati perjalanan
yang sangat terjal dan penuh perjuangan
kami mengahiri hari Jumat tanggal 31 Mei di Pos 3. Kami bergegas mendirikan
tenda yg dikelilingi edelweiss yang biasa di sebut bunga abadi tak lupa kami
membuat api sebagai penghangat tubuh kami yang mulai menggigil, setelah itu
menikmati kembali golden sunset yang sangat cantik di kelilingi awan-awan
tebal.
Kami ngecamp di pos 3 sebelum melanjutkan pendakian kami ke
puncak merbabu.
Pukul 03.30 kami
bergegas bangun ditemani suhu yang makin
dingin bintang yang masih berkelip kelip serta bulan yang masih memberikan
cahaya sedikit terang. Mulailah langkah pendakianku menuju puncak, kami banyak
berjumpa rombongan pendaki-pendaki lain mereka sangat friendly yang membuat aku
tidak sungkan untuk menyapanya. Rupanya perjalanan menuju puncak sangat terjala
dan men gerikan, banyak bukit-bukit yang harus kami lewati untuk sesampainya
puncak.
Setelah samapai di puncak, Dari puncak Kenteng songo kita
dapat memandang Gn.Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat,
nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan
sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi
tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu
dengan puncaknya yang memanjang.
kenangan di puncak kenteng songo |
Terimakasih buat Mas Qomar, Mas Avif, Mas Ozy serta Ari |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar